Assalaamu'alaikum...



kucoba merangkai cerita perjalanan ruhani yang kualami

sekedar untuk kenangan, atau mungkin penambah semangat akan niatanku untuk kembali lagi ke sana..

suatu saat nanti. Insya Allah...
terbersit juga sebuah harapan,smoga catatan kecil ini bermanfaat untuk sesama, sodara seiman yang pasti punya niatan tuk memenuhi Panggilan-Nya.

Minggu, 17 Januari 2010

November,29 2008

Asrama Haji Pondok Gede

Kami terbangun dengan reaksi yang bermacam. Bagaimanapun kami harus menghadapi kenyataan. Kenyataan bahwa ada yang kehabisan baju, kehabisan uang-karena semua rupiahnya telah menjadi real-, bahkan ada yang harus masuk UGD.
Sebagian sibuk mencari pasangan ataupun rekan seregu.Banyak pula yang sedang mengikat tali jemuran.Kebanyakan dari kami memang hanya membawa baju 2 pasang di tas tentengnya. Satu untuk di asrama haji,satu lagi untuk keberangkatan. Entah apa yang terjadi dengan rekan kami yang saat itu tas tentengnya penuh dengan kompor atau rice cooker.
Jadi,akupun hunting baju yang pas dan murah. Alhamdulillah aku masih menyimpan beberapa rupiah. Alhamdulillah-nya lagi di depan asrama haji Pondok Gede banyak kios-kios dengan beraneka dagangan. Berbeda dengan asrama haji Bekasi(atau mungkin aku saja yang tak sempat berkeliling sekitar asrama).

Tak ada instruksi yang jelas kapan kami akan diberangkatkan -lagi. Jadi kami harus selalu dalam kondisi "ready".

Sore hari..
Alhamdulillah,sepertinya jadwal keberangkatan kami sama seperti kemaren. Karena sebelumnya telah melalui pemeriksaan serupa,kali ini tampak lebih tertib.
Sholat,menunggu dan.... Alhamdulillah,kami berbaris menuju pesawat Saudi Airlines. Allah,lancarkan dan permudahkan...

Di dalam pesawat..
Ternyata aku harus duduk diantara seorang bapak dan suamiku. Jelas kondisi yang kurang nyaman. Tapi Alhamdulillah, bapak tersebut mengalah untuk berpindah tempat.Ternyata ada beberapa tempat duduk yang kosong. Kami harus mengkondisikan agar suami bisa memakai kain ikhram di pesawat,karena kami berniat mengambil miqat (memulai berikhram) saat pesawat melintas di Qarnul Manazil. Kami berusaha semampu kami untuk mengikuti tata cara (manasik) sesuai sunnah. Dan Alhamdulillah,karena kami haji mandiri,jadi kami bebas melaksanakan manasik sesuai dengan yang kami yakini.Tapi kami juga harus banyak belajar,agar tidak asal ikut-ikutan orang atau regu yang lain.

Lewat tengah malam..
Kru pesawat mengumumkan,bahwa sebentar lagi pesawat akan melintas tepat di atas Qarnul Manazil -garis miqat untuk jamaah haji dan umrah asal Asia Tenggara-. Hatiku berdebar sambil membantu suami mempersiapkan diri. Satu helai kain ikhram telah dipakai dari bandara Soekarno-Hatta (seperti memakai kain sarung). Jadi tinggal menyempurnakan dengan melepas baju dan berganti dengan kain ikhram.

Bismillah..
Tepat di atas Qarnul Manazil kami berniat umrah (kami mengambil haji tamattu';yang umrah dulu baru haji). Kami dan rekan yang juga sudah barikhram mulai membaca talbiyah.

Labaikallahumma labaik...
Merinding dan air matapun jatuh satu satu...

Terbayang Rumah-Mu..
Terlintas senyum anak-anakku..
Allah, aku datang...

2 komentar:

  1. Assalamu'alaikum. barakallah.... Semoga hajinya berkah dan kita pun dimudahkan Allah untuk memenuhi panggilan_Nya... dirawat ya blog nya....

    BalasHapus
  2. Waalaikumussalaam..
    Makasih komen & supportnya.InsyaAllah terus update.

    BalasHapus